Film ini mengisahkan seorang kontarktor asal indonesia, Pak Broto (rudi)yang memiliki sifat emosi tinggi, takut terhadap istri, dan manja. Sedangkan istrinya, Bu Broto (ruri), memiliki sifat pemarah, ngambekan, dan suka belanja. Suatu hari Pak Broto mendapat kabar bahwa proyeknya yang terakhir gagal disetujuti oleh Dinas PU. Ia kesal sekali karena perusahaannya terancam bangkrut. Kemudian ia memanggil sekertarisnya, Aida (ayu), mengapa hasilnya bisa seperti ini. Aida mengusulkan kepada pak broto untuk melakukan kerjasama dengan teman lamanya yang juga konsultan asal arab, Abdullah (galih), untuk membangun sebuah komplek perumahan bertaraf internasional dengan bantuan dari Abdullah. Pak Broto pun setuju dan Aida segera menelpon Abdullah untuk mengutarakan maksud dan keinginan atasannya tersebut. Setelah Abdullah setuju, keesokan harinya Abdullah ditemani sekertarisnya, Hafidzah (ratika), terbang menuju Indonesia untuk membicarakan proyek mereka. Dan kesepakatan diantara mereka pun terjadi. Tetapi maslahnya adalah, lahan yang akan mereka gunakan terganjal oleh lahan milik warga. Setelah melakukan negosiasi dengan beberapa warga diantaranya Pak Joko (bagas) dan istrinya ,Zuleha (amalia), Bambang (afiet dimas), dan Fitri (aldia), terjadi kesepakatan diantara mereka untuk penggantian lahan mereka.
Setelah satu tahun berlalu, akhirnya proyek pembangunan Pak Broto pun selesai. Pak Broto kemudian menelpon Abdullah sebagai ucapan terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar